Observasi Individu
Sebuah
hal penting dapat mengetahui karakteristik seseorang dengan cara
pengamatan dan wawancara terbuka. Dengan hal itu, dalam proses melancarkan observasi
individu penulis memerlukan subjek yang berbeda budaya. Pada tahap penentuan
subjek penulis memilih Suci Maya Tirta sebagai subjek yang merupakan dari suku
Melayu-Kalimantan Barat. Dengan pengamatan yang dilakukan dalam waktu kurang
lebih lima hari tatap muka dengan melakukan tanya jawab penulis
menginformasikan biodata subjek, adapun biodata subjek adalah sebagai berikut :
Data Pribadi
1. Nama
Lengakap : Suci Maya Tirta
2. Nama
Panggilan : Suci dan Maya
3. TTL : Sungai Dekan, 20
November 1996
4. Asal
daerah : Mukok, Kec.Mukok, Kab.
Sanggau-Kalimantan Barat
5. Suku
: Melayu
6. Status
: Mahasiswa
7. T.
Badan :149 Cm
8. B.
Badan
: 42 Kg
9. Usia
: 19 Taahun
10. Anak
ke : 2 dari 3 bersaudara
11. Alamat
: Jl. Tirto Joyo 2, Landung Sari, Dau- Malang
12. Phone
: 081231641177
13. Email
: sucimayatirta96@gmail.com
14. Hoby : Menyanyi
Riwayat pendidikan :
No
|
Jenjang/Nama
Lembaga Pendidikan
|
Tahun
Tamat
|
1.
|
SD/SDN
02 Mukok
|
2008
|
2.
|
SMP/SMPN
01 Mukok
|
2011
|
3.
|
MAN
Sanggau
|
2014
|
A.
Latar
Belakang
Suci Maya Tirta merupakan mahasiswa Tribhuwana
Tunggadewi –Malang jurusan Ilmu Komunikasi. Merupakan mahasiswa yang berasal
dari daerah Sanggau yang berlatar belakang dari keluarga cukup mampu.
Pekerjaaan orang tua dari bapak sebagai karyawan swasta, dan ibu sebagai
pedagang prabotan rumah tangga.
Alasan mengambil subjek observasi Suci Maya Tirta
adalah terkait suku Melayu yang memiliki karakteris dalam penggunaan bahasa dan
budaya yang dimilikinya. Banyak hal yang menarik dari budaya yang membentuk
individu terkait itu adalah bahasa. Bahasa yang digunakan bahasa Melayu yang
penyebutan huruf ‘R’ nampak berkarat atau tidak jelas.
Terlihat dalam keseharian yang menunjukan sikap
sosialnya dan penampilan sangat rapi merupakan salah satu alasan lain penulis
mengambil subjek Suci Maya Tirta. Kembali kepada subjek, Suci Maya Tirta dengan
3 bersaudara meupakan anak kedua yang biasa disebut dalam bahasa Melayu sebagai
“Engah”. Saudara pertama adalah perempuan yang sekarang berusia 25 tahun dan
adek laki-laki berusia 14 tahun.
B.
Pembahasan
Identifikasi Fisik
Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya Suci Maya
Tirta tidak pernah mengalami penyakit
yang serius dan parah, hal itu juga dibuktikan dengan kesehatan yang sekarang
ini. Adapun sakit yang kemungkinan dia alami adalah sakit seperti flu, batuk
dan sejenisnya.
Selain itu dapat dilihat dari bentuk fisiknya, Suci
Maya Tirta memiliki tubuh yang pendek, rambut hitam, kulit putih, hidung
sedikit mancung, dan kelopak mata besar dan cokelat. Dalam pertumbuhan seperti
yang dijelaskan, Suci Maya Tirta juga tidak memliki penyakit menular atau
sejenisnya.
Dalam fisik yang bertubuh kecil Suci memiliki
kemampuan dalam berpakaian, cara dia berpakaian untuk membuat dirinya anggun
adalah berpenampilan rapi ketika kuliah ataupun keluar dari rumah. Selain rapi
dalam berpenampilan dengan fisiknya yang mungil Suci juga memperlihatkan cara
jalannya yang sangat santai dan itu memperlihatkan dia orangnya tidak suka
buru-buru.
Identifikasi Sosial
Lingkungan sosial Suci Maya tirta tidak suka
memilih-milih teman, alasan tersebut karena dalam bersosial dia menginginkan
banyak teman dengan kelebihan yang dimiliki mudah bergaul dalam sosial. Dalam
berteman juga tidak perlu waktu lama dalam menjalin menjadi lebih akrab. Suci
sangat terbuka dan sangat peduli dalam memperhatiakan hubungan sosialnya dengan
orang lain.
Ketika di Kalimantan bersama orang tua dan
masyarakat hubungan dan komunikasi juga terjalin rapi dan baik. Dalam realita
itu dibuktikan dengan dia bergabung dengan komunitas yang bertujuan untuk
menyaurkan bantuan dan sumbangan.
Identifikasi Budaya
Tahap
yang dilakukan dalam mengetahui
budaya adalah dengan pendekatan tanya
jawab terkait budaya. Budaya yang patut dikagumi dalam suku Melayu adalah
ketika melakukan festival ‘ Paradje’, festival tahunan yang dilakukan untuk
harapan agar masyarakat sanggau umumnya terhindar dari musibah dan bencana.
Bahasa sehari-hari yang digunakan
adalah bahasa melayu, akan tetapi dalam penggunaan bahasa melayu hanya
dilakukan dengan sesama suku. Ketika berbicara dengan suku yang berbeda maka
menggunakan bahasa Indonesia. Berbicara bahasa kental kaitannya dengan
berkomunikasi, cara berkomunikasi yang dilakukan dengan cara blak-blakan atau
secara langsung. Berkomunikasi dengan orang yang lebih tua suci sendiri
biasanya mengunakan bahasa Indonesia, akan tetapi pada waktu-waktu tertentu.
Penggunaan “Kau” penyebutan untuk kata ganti kamu sangat dilarang digunakan
ketika berbicara dengan orang yang lebih tua.
Identifikasi Agama
Agama subjek adalah agama islam. Suci Maya Tirta berkeyakinan islam
karena orang tuanya juga sepenuhnya memeluk islam sebagai agama. Dalam prakteknya memeluk islam subjek merasa melekat
pada dirinya. Islam tersebut merupakan
agama yang sampai sekarang ini masih dipercaya dan menjadi keyakinannya.
Dalam memeluk islam Masalah yang dialami subjek terhadap
kepercayaannya dinilai kurang baik. Berdasarkan dari pengakuannya dalam melakukan
ibadah masih bolong-bolong. Dalam membaca Al-Qur’an juga jarang.
Identifikasi Kebutuhan
Adapun dalam masalah kebutuhan, Suci
memiliki kebutuhan finansial yang sangat cukup. Dengan kecukupan ini biasanya
meluangkan waktu dengan berlibur atau mencari objek wisata, berjalan dan berbelanja.
Selalu ada uang terlihat sedikit boros karena suka jajajanan untuk dimakan
dalam waktu senggangnya. Hal ini sudah menjadikan kebiasaan dari kecil yang
selalu dimanja oleh kedua orang tuanya.
Kebutuhan lain yang dianggap sangat
perlu apapun yang diingankan sangat mendewakan dalam artian harus bisa memiliki
dan mendapatkannya.Kebutuhan –kebutuhan yang mencakup pribadi maupun sosial
sangat ia perhatikan sebab dengan alasan sebagai pemenuhan hasrat dan kepuasan
hati.
Identifikasi Keseharian dan
Kebiasaan
Suci Maya Tirta sering cerewet dan banyak bicara,
dengan sifat inilah yang mampu membuat Suci banyak teman di kelas maupun di
luar kelas. Hal itu terbukti dengan banyak nya teman dari jurusan lain bahkan
kakak tingkat Ilmu Komunikasi. Dalam sifatnya yang cerewet itu dalam kebiasaan
dan kesehariannya Suci tidak menyukai keramaian dalam mengerjakan tugas atau
saat beraktivitas yang membutuhkan kefokusan.
Selain itu Suci cukup sopan santun di kampus ataupun
dluar kampus hal itu terlihat dari cara bicaranya dengan teman, orang yang
lebih tua dan cara berpakaian dalam kesehariannya. Di rumah kalimantan dan
disini dia sangat mengakui berbeda drastis, dari semula anak yang di manja dan
sekarang menjadi mandiri. Akan tetapi walaupun sekarang sudah mandiri masih
saja sifat malasnya melekat dalam dirinya, malas dalam belajar dan malas bangun
dan lain sebagainya yang menjadi penyebab.
Dalam roses belajar dan jauh dari orang tuanya Suci
memiliki hubungan baik dengan teman, sahabat, dan tentunya perhatian yang
tinggi terhadap orang tuanya.Ketika orang tua tidak memberi kabar suci selalu
menelpon untuk memberikan kabar dan kebiasaan selalu membawakan oleh-oleh dan
hadiah buat rang tua saat lebaran.
Dalam keseharian dikelas Suci dengan sifatnya yang
cerewet seringkali berbicara sendiri di dalam kelas. Dengan keinginan dan mood
baik biasanya sangat memperhatikan dengan fokus dan diam, akan tetapi itu
jarang. Dalam diamnya, terkadang dia
memberikan penghormatan pendapat yang disampaikan ataupun yang disampaikan
orang lain baik itu di kelas maupn di luar kelas.
Dalam disksi Suci terlihat pasif dalam berbicara dan
lebih fokus mendengarkan. Dengan kelemahan itu dia tutupi dengan rajinnya
berangkat kuliah dan jarang kali untuk bolos kuliah.
C.
Kesimpulan
Beberapa aspek yang dimiliki subjek
merupakan karakteristik yang terbentuk dari lingkungan keluarga dan budaya.
Dalam keseharian subjek sangat menanamkan apa yang telah menjadi panutan dalam
budaya. Hal itu juga diterapkan dan diperhatikan betul dalam pemaknaan untuk
hal yang baik.
Dari lingkup budaya, bahasa, dan agama
subjek dapat ditarik kesimpulan menunjukan gambaran karakteristik pribadinya.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu dengan penggunaan sangat hati-hati
dalam berbica dengan orang tua, walaupun dalam kesehariannya terlihat
blak-blakan.
Sejak
dari kecil subjek dengan keluarga sangat dimanja hal itu tidak menuntut
kemungkinan sebagai salah satu apresiasi keluarga yang menyayangi sebagai
anaknya. Tumbuh dan berkembang sekarang subjek menjadi lebih ceat dalam
mengalami proses pendewasaan dengan budaya sekitar yang diketahui.
Beranjak dari kondisi itu sangat lah berpengaruh dan
membuktikan menjdi karakter yang baik. Kondisi yang baik yang tidak bisa
dijelaskan subjek karena bersumber dari kebiasaan kesehariannya. Akan tetapi
subjek sudah belajar banyak dan ingin merubah pola hidup dengan sekarang
belajar merantau.
D.
Lampiran
Waktu
Dalam hasil laporan wawancara yang telah ditulis,
beberapa faktor yang terlampir terkait waktu dan daftar pertanyaan. Adapun
waktu wawancara dilakukan bersama subjek selama 5 hari dengan tatap muka dua
hari di asrama subjek dan tiga harinya di kampus Universitas Tribhuwana
Tunggadewi-Malang.
Dengan memanfaatkan waktu yang telah diberikan,
proses observasi dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan untuk
subjek. Adapun pengamatan secara langsung tanpa pertanyaan seperti identifikasi
fisik dan sifat nya merupakan penilaian dari penulis.
Pertanyaan
1. Keseharian
di lingkungan sosial untuk di Kalimantan sendiri dengan sekarang mejadi
mahasiswa di Jawa bagaimana? Apakah masih tetap dalam komitmen dan prinsip
waktu itu, apa membuka diri untuk wawasan yang lebih jauh. Jelaskan !
2. Dalam
beragam budaya, dan terlahir dari budaya suku Melayu yang diraskan dan
dibanggakan dari budaya itu sendiri apa dan seperti apa? Nah , penggunaaan
bahasa juga apakah ada ukuran dalam menggunakannya saat berkomunikasi dengan
orang yang lebih tua dan teman sebaya?
3. Agama
yang dipercayai dan dianut agama apa? Terus dalam kepercayaan memeluk islam
apakah memang dari dulu diperkenalkan orang tua atau dulu pernah menjadi non
muslim. Terkait itu berikan pemahaman dan pejnjelasan anda.
4. Biasanya
kebutuhan itu sangat penting, nah bagaimana kebutuhan finansial yang menurut
anda itu memuaskan dan sesuai selera hati. Mengapa demikian? Dan kebutuhan
penting itu seperti apa?
5. Sekarang
ini kan lagi merantau, keseharian dan kebiasaan seperti apa yang anda lakuaakan
karena jauh dengan orang tua. Kalau telah dipaparkan sedikit tandi anda itu
pemalas. Dan bagaimana juga interaksi dikelas berfokus mendengarkan apa aktif
berbicara?
0 komentar:
Post a Comment