Sunday, May 1, 2016

Contoh Observasi Teman Kelas yang Berbeda Budaya dan Daerah

Observasi Individu
            Sebuah  hal penting dapat  mengetahui karakteristik seseorang dengan cara pengamatan dan wawancara terbuka. Dengan hal  itu, dalam proses melancarkan observasi individu penulis memerlukan subjek yang berbeda budaya. Pada tahap penentuan subjek penulis memilih Suci Maya Tirta sebagai subjek yang merupakan dari suku Melayu-Kalimantan Barat. Dengan pengamatan yang dilakukan dalam waktu kurang lebih lima hari tatap muka dengan melakukan tanya jawab penulis menginformasikan biodata subjek, adapun biodata subjek adalah sebagai berikut :
Data Pribadi
1.      Nama Lengakap    : Suci Maya Tirta
2.      Nama Panggilan    : Suci dan Maya
3.      TTL                       : Sungai Dekan, 20 November 1996
4.      Asal daerah           : Mukok, Kec.Mukok, Kab. Sanggau-Kalimantan Barat
5.      Suku                      : Melayu
6.      Status                    : Mahasiswa
7.      T. Badan               :149 Cm
8.      B. Badan               : 42 Kg
9.      Usia                       : 19 Taahun
10.  Anak ke                 : 2 dari 3 bersaudara
11.  Alamat                  : Jl. Tirto Joyo 2, Landung Sari, Dau- Malang
12.  Phone                    : 081231641177
13.  Email                     : sucimayatirta96@gmail.com
14.  Hoby                     : Menyanyi
Riwayat pendidikan :
No
Jenjang/Nama Lembaga Pendidikan
Tahun Tamat
1.
SD/SDN 02 Mukok
2008
2.
SMP/SMPN 01 Mukok
2011
3.
MAN Sanggau
2014






A.    Latar Belakang
Suci Maya Tirta merupakan mahasiswa Tribhuwana Tunggadewi –Malang jurusan Ilmu Komunikasi. Merupakan mahasiswa yang berasal dari daerah Sanggau yang berlatar belakang dari keluarga cukup mampu. Pekerjaaan orang tua dari bapak sebagai karyawan swasta, dan ibu sebagai pedagang prabotan rumah tangga.
Alasan mengambil subjek observasi Suci Maya Tirta adalah terkait suku Melayu yang memiliki karakteris dalam penggunaan bahasa dan budaya yang dimilikinya. Banyak hal yang menarik dari budaya yang membentuk individu terkait itu adalah bahasa. Bahasa yang digunakan bahasa Melayu yang penyebutan huruf ‘R’ nampak berkarat atau tidak jelas.
Terlihat dalam keseharian yang menunjukan sikap sosialnya dan penampilan sangat rapi merupakan salah satu alasan lain penulis mengambil subjek Suci Maya Tirta. Kembali kepada subjek, Suci Maya Tirta dengan 3 bersaudara meupakan anak kedua yang biasa disebut dalam bahasa Melayu sebagai “Engah”. Saudara pertama adalah perempuan yang sekarang berusia 25 tahun dan adek laki-laki berusia 14 tahun.

B.     Pembahasan
Identifikasi Fisik
Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya Suci Maya Tirta  tidak pernah mengalami penyakit yang serius dan parah, hal itu juga dibuktikan dengan kesehatan yang sekarang ini. Adapun sakit yang kemungkinan dia alami adalah sakit seperti flu, batuk dan sejenisnya.
Selain itu dapat dilihat dari bentuk fisiknya, Suci Maya Tirta memiliki tubuh yang pendek, rambut hitam, kulit putih, hidung sedikit mancung, dan kelopak mata besar dan cokelat. Dalam pertumbuhan seperti yang dijelaskan, Suci Maya Tirta juga tidak memliki penyakit menular atau sejenisnya.
Dalam fisik yang bertubuh kecil Suci memiliki kemampuan dalam berpakaian, cara dia berpakaian untuk membuat dirinya anggun adalah berpenampilan rapi ketika kuliah ataupun keluar dari rumah. Selain rapi dalam berpenampilan dengan fisiknya yang mungil Suci juga memperlihatkan cara jalannya yang sangat santai dan itu memperlihatkan dia orangnya tidak suka buru-buru.
Identifikasi Sosial
Lingkungan sosial Suci Maya tirta tidak suka memilih-milih teman, alasan tersebut karena dalam bersosial dia menginginkan banyak teman dengan kelebihan yang dimiliki mudah bergaul dalam sosial. Dalam berteman juga tidak perlu waktu lama dalam menjalin menjadi lebih akrab. Suci sangat terbuka dan sangat peduli dalam memperhatiakan hubungan sosialnya dengan orang lain.
Ketika di Kalimantan bersama orang tua dan masyarakat hubungan dan komunikasi juga terjalin rapi dan baik. Dalam realita itu dibuktikan dengan dia bergabung dengan komunitas yang bertujuan untuk menyaurkan bantuan dan sumbangan.
Identifikasi Budaya
            Tahap yang dilakukan dalam  mengetahui budaya  adalah dengan pendekatan tanya jawab terkait budaya. Budaya yang patut dikagumi dalam suku Melayu adalah ketika melakukan festival ‘ Paradje’, festival tahunan yang dilakukan untuk harapan agar masyarakat sanggau umumnya terhindar dari musibah dan bencana.
            Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa melayu, akan tetapi dalam penggunaan bahasa melayu hanya dilakukan dengan sesama suku. Ketika berbicara dengan suku yang berbeda maka menggunakan bahasa Indonesia. Berbicara bahasa kental kaitannya dengan berkomunikasi, cara berkomunikasi yang dilakukan dengan cara blak-blakan atau secara langsung. Berkomunikasi dengan orang yang lebih tua suci sendiri biasanya mengunakan bahasa Indonesia, akan tetapi pada waktu-waktu tertentu. Penggunaan “Kau” penyebutan untuk kata ganti kamu sangat dilarang digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua.
Identifikasi Agama   
Agama subjek adalah agama  islam. Suci Maya Tirta berkeyakinan islam karena orang tuanya juga sepenuhnya memeluk islam sebagai agama. Dalam  prakteknya memeluk islam subjek merasa melekat pada dirinya. Islam  tersebut merupakan agama yang sampai sekarang ini masih dipercaya dan menjadi keyakinannya.
Dalam memeluk islam Masalah yang dialami subjek terhadap kepercayaannya dinilai kurang baik. Berdasarkan dari pengakuannya dalam melakukan ibadah masih bolong-bolong. Dalam membaca Al-Qur’an juga jarang.
Identifikasi Kebutuhan
            Adapun dalam masalah kebutuhan, Suci memiliki kebutuhan finansial yang sangat cukup. Dengan kecukupan ini biasanya meluangkan waktu dengan berlibur atau mencari objek wisata, berjalan dan berbelanja. Selalu ada uang terlihat sedikit boros karena suka jajajanan untuk dimakan dalam waktu senggangnya. Hal ini sudah menjadikan kebiasaan dari kecil yang selalu dimanja oleh kedua orang tuanya.
            Kebutuhan lain yang dianggap sangat perlu apapun yang diingankan sangat mendewakan dalam artian harus bisa memiliki dan mendapatkannya.Kebutuhan –kebutuhan yang mencakup pribadi maupun sosial sangat ia perhatikan sebab dengan alasan sebagai pemenuhan hasrat dan kepuasan hati.
Identifikasi Keseharian dan Kebiasaan
Suci Maya Tirta sering cerewet dan banyak bicara, dengan sifat inilah yang mampu membuat Suci banyak teman di kelas maupun di luar kelas. Hal itu terbukti dengan banyak nya teman dari jurusan lain bahkan kakak tingkat Ilmu Komunikasi. Dalam sifatnya yang cerewet itu dalam kebiasaan dan kesehariannya Suci tidak menyukai keramaian dalam mengerjakan tugas atau saat beraktivitas yang membutuhkan kefokusan.
Selain itu Suci cukup sopan santun di kampus ataupun dluar kampus hal itu terlihat dari cara bicaranya dengan teman, orang yang lebih tua dan cara berpakaian dalam kesehariannya. Di rumah kalimantan dan disini dia sangat mengakui berbeda drastis, dari semula anak yang di manja dan sekarang menjadi mandiri. Akan tetapi walaupun sekarang sudah mandiri masih saja sifat malasnya melekat dalam dirinya, malas dalam belajar dan malas bangun dan lain sebagainya yang menjadi penyebab.
Dalam roses belajar dan jauh dari orang tuanya Suci memiliki hubungan baik dengan teman, sahabat, dan tentunya perhatian yang tinggi terhadap orang tuanya.Ketika orang tua tidak memberi kabar suci selalu menelpon untuk memberikan kabar dan kebiasaan selalu membawakan oleh-oleh dan hadiah buat rang tua saat lebaran.
Dalam keseharian dikelas Suci dengan sifatnya yang cerewet seringkali berbicara sendiri di dalam kelas. Dengan keinginan dan mood baik biasanya sangat memperhatikan dengan fokus dan diam, akan tetapi itu jarang.  Dalam diamnya, terkadang dia memberikan penghormatan pendapat yang disampaikan ataupun yang disampaikan orang lain baik itu di kelas maupn di luar kelas.
Dalam disksi Suci terlihat pasif dalam berbicara dan lebih fokus mendengarkan. Dengan kelemahan itu dia tutupi dengan rajinnya berangkat kuliah dan jarang kali untuk bolos kuliah.

C.    Kesimpulan
Beberapa aspek yang dimiliki subjek merupakan karakteristik yang terbentuk dari lingkungan keluarga dan budaya. Dalam keseharian subjek sangat menanamkan apa yang telah menjadi panutan dalam budaya. Hal itu juga diterapkan dan diperhatikan betul dalam pemaknaan untuk hal yang baik.
Dari lingkup budaya, bahasa, dan agama subjek dapat ditarik kesimpulan menunjukan gambaran karakteristik pribadinya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu dengan penggunaan sangat hati-hati dalam berbica dengan orang tua, walaupun dalam kesehariannya terlihat blak-blakan.
 Sejak dari kecil subjek dengan keluarga sangat dimanja hal itu tidak menuntut kemungkinan sebagai salah satu apresiasi keluarga yang menyayangi sebagai anaknya. Tumbuh dan berkembang sekarang subjek menjadi lebih ceat dalam mengalami proses pendewasaan dengan budaya sekitar yang diketahui.
Beranjak dari kondisi itu sangat lah berpengaruh dan membuktikan menjdi karakter yang baik. Kondisi yang baik yang tidak bisa dijelaskan subjek karena bersumber dari kebiasaan kesehariannya. Akan tetapi subjek sudah belajar banyak dan ingin merubah pola hidup dengan sekarang belajar merantau.

D.    Lampiran
Waktu
Dalam hasil laporan wawancara yang telah ditulis, beberapa faktor yang terlampir terkait waktu dan daftar pertanyaan. Adapun waktu wawancara dilakukan bersama subjek selama 5 hari dengan tatap muka dua hari di asrama subjek dan tiga harinya di kampus Universitas Tribhuwana Tunggadewi-Malang.
Dengan memanfaatkan waktu yang telah diberikan, proses observasi dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan untuk subjek. Adapun pengamatan secara langsung tanpa pertanyaan seperti identifikasi fisik dan sifat nya merupakan penilaian dari penulis.
Pertanyaan
1.      Keseharian di lingkungan sosial untuk di Kalimantan sendiri dengan sekarang mejadi mahasiswa di Jawa bagaimana? Apakah masih tetap dalam komitmen dan prinsip waktu itu, apa membuka diri untuk wawasan yang lebih jauh. Jelaskan !
2.      Dalam beragam budaya, dan terlahir dari budaya suku Melayu yang diraskan dan dibanggakan dari budaya itu sendiri apa dan seperti apa? Nah , penggunaaan bahasa juga apakah ada ukuran dalam menggunakannya saat berkomunikasi dengan orang yang lebih tua dan teman sebaya?
3.      Agama yang dipercayai dan dianut agama apa? Terus dalam kepercayaan memeluk islam apakah memang dari dulu diperkenalkan orang tua atau dulu pernah menjadi non muslim. Terkait itu berikan pemahaman dan pejnjelasan anda.
4.      Biasanya kebutuhan itu sangat penting, nah bagaimana kebutuhan finansial yang menurut anda itu memuaskan dan sesuai selera hati. Mengapa demikian? Dan kebutuhan penting itu seperti apa?
5.      Sekarang ini kan lagi merantau, keseharian dan kebiasaan seperti apa yang anda lakuaakan karena jauh dengan orang tua. Kalau telah dipaparkan sedikit tandi anda itu pemalas. Dan bagaimana juga interaksi dikelas berfokus mendengarkan apa aktif berbicara?


Indonesia Landungsari, Dau, Malang, East Java, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com