Banyak yang berkoalisi tapi tidak tahu diri. Penyampaian visi dan misi
hanya untuk kepentingan pribadi. berdasi bukan bukan untuk negeri melainkan
untuk korupsi. Para pekerja yang disana menjadi
raja yang duduk dimeja dan mereka lupa bahwa rakyat segalanya.
Tetapi pada kenyataan nya rakyat tertindas dan sengsara. Bagai pena yang
habis tinta dicampakkan dan dibuang begitu saja. Kami ingin keadilan dan bukti
nyata bukan janji manis belaka. Kami datang tanpa di undang dan berdiri disini
berdemonstrasi menuntut apa yang harusnya menjadi hak kami. Kami mohon jangan
berpangku tangan dan sembunyi negaramu sedang di landa korupsi. Satu
kata untuk negeri ini, basmi korupsi.
Padi sekarang tidak
lagi berisi curahan air tidak lagi membasahi. Ingkar janji yang dulunya polusi
sekarang umum menjadi sebuah solusi. Polisi yang harusnya mengayomi malah jadi
korban prostitusi dan anak negeri mencoba menyampaikan orasi yang berdasi duduk
manis dikursi. Tertawa mereka membuat menderita bukan teori yang berbicara
namun pengalam nyata. Anak negeri mulai bertanya namun semua hanya dikira
canda. Anak negeri mulai mencari yang berdasi mengelak melarikan diri. Anak negeri
menuntut semua kembali yang berdasi
tidak ada kabar sama sekali.
Hati nurani membrontak
karena dibohongi jiwa suci membela ketika dizholimi. Waktunya jiwa menuntut
yang menjadi hak pribadi yang diambil para berdasi rapi yang menyayat hati. Anak
negeri kembali menurunkan kaki untuk beraksi demi bangsa ini. Politisi yang
berhati suci mohon bantu kami untuk membawa mereka kemeja hijau untuk diadili.
satu tujuan kami menyelamatkan Indonesia ini.
0 komentar:
Post a Comment