Thursday, November 12, 2015

Tradisi” Jagongan” Sebagai Bentuk Tali Silaturahmi


            Jagongan atau dalam bahasa Indonesia duduk-duduk. Dalam masyarakat Seponti sebagian besar sangatlah mengenal tradisi jagongan ini, yang konon dari nenek moyang dengan tujuan untuk menambah rasa persaudaraan dan tali silaturahmi. Dalam prakteknya, memang benar jika tradisi yang diterapkan ini banyak nilai positifnya. Masyarakat pada dasarnya mempunyai kesibukan masing-masing entah itu dalam mengurusi duniawi ataupun akhirat. Sebagian besar jarang masyarakat meluangkan waktu untuk  melakukan silaturahmi ketempak saudara apalagi tetangga setempat. Seiring banyak nya media yang mengelabuhi hal itu juga pengaruh karena masyarakat juga terlalu capek karena efek mata pencaharian nya adalah petani dan buruh. Kegiatan atau tradisi “jagongan” adalah upaya atau media untuk masyarakat lebih menggiatkan dalam arti lebih bisa bertemu, berkumpul, dan bercanda ria. Tradisi jagongan ini dilakukan masyarakat setelah seseorang pasang kekasih telah mempunyai momongan baru. Uniknya jagongan ini tidak hanya dilakukan hanya sekali dalam lahiran, ketika mempunyai anak yang kedua, ketiga dan bahkan seterusnya tradisi ini tetap dilakukan. Tradisi jagongan ini juga akhir akhir ini merambah kepada masyarakat setempat, mungkin msyarakat mulai sadar pentingnya kumpul dan duduk duduk bersama untuk memunculkan ide dan gagasan kreatif. Salah satu contoh keberhasilan  dari tradisi jagongan yang sekarang terkenal di masyarakat sana kental akan kelompok tani nya. Dalam hal ini, sudah jelas tradisi yang telah lahir dari nenek moyang sangatlah banyak pengaruh dalam hal positif untuk kelangsungan hidup dalam masyarakat. Namun dengan berkembang nya media budaya semacam itu hampir tergeser, karena pemuda tidak memperhatikan hal positifnya. Pemuda beranggapan bahwasanya kumpulan seperti itu hanya membuang –buang waktu dan  menimbulkan banyak dosa karena ini dan itu dibandingkan memegang sarana prasarana media. Secara analisa, karena saya sering mengikuti tradisi itu dan tradisi itu juga menjadi tradsi yang paling saya gemari. Karena apa? Karena tradisi itu, banyak masyrakat setempat, keluarga dan bahkan saudara jauh pun datang. Artinya mulai terjalin lagi tali silaturahmi yang telah memudar, namun sayang nya hal itu hanya sebagian besar dilakukan ketika ada orang yang melahirkan. Ditangkap dari segi kekeluargaan itu dapat, karena tidak lepas bahwasanya tamu itu raja. Nah di tradisi itu tamu sangatlah di hargai bagaikan keluarga sendiri, hidangan bergam makanan disediakan bahkan membentuk group group lagi untuk bermain main. Tradisi ini berlangsung hingga pemberian nama anak yang lahir itu, artinya dilakukan 4-5 hari.
                                                                                            



Indonesia Jl. Mertojoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com