Kabut asap yang melanda bukan lah masalah sepele tetapi apalah daya karena itu adalah gejala alam dan tidak efektif jika kita hanya menyalahkan masyarakat dan pemerintah. Dalam hal ini , upaya yang perlu diperhatikan adalah untuk proses pencegahan sebelum terjadinya kebakaran yang menyebabkan kabut asap dan penangan bukan tertuju pada kabut asap yang telah tersebar dimana-mana melainkan penanganan penyakit yang dialami masyarakat dan orang –orang disekitarnya.
Realitas yang sedang terjadi di daerah Kalimantan dan Sumatera sangatlah menjadi buah bibir dari masyarakat setempat dan perbincangan di kalangan internasional. Pertanyaan nya salah siapa kah ini ?Pada dasarnya bukan lagi mempertanyakan hal seperti itu karena kita tahu bahwasanya ketika musim kemarau menjelang hal itu sangat rentan terjadi, disinilah letak kita untuk tidak menyalahkan siapapun itu, karena hal tersebut tidak lah akan merubah dan membuat kondisi membaik melainkan menambah masalah.
Untuk menanggapi kasus yang terjadi seharusnya masyarakat dan pemerintah lebih tanggap akan pentingnya kenyamanan dan kesehatan. Artinya, pemerintah sebelum kasus ini terjadi harusnya dapat melakukan pencegahan untuk penyebab kabut asap yaitu kebakaran yang marak dimana mana. Disinilah letak kritisnya pemerintah yang harus nya melakukan pencegahan, artinya pemerintah paham bahwasanya di daerah daerah semacam itu ialah daerah kambut yang mudah terbakar.
Pemerintah disini wajib ikut turun tangan sebelum terjadinya kebakaran itu, pemerintah bisa melakukan melakukan penyuluhan dalam cara mengolah lahan gambut tanpa harus membakarnya. Atau pemerintah melakukan penyuluhan bahaya kebakaran dan efek agar masyarakat yang awam juga mengetahuinya. Kenyataan sekarang adalah hal itu sudah terjadi tetapi bukan mencari solusi, yang ada hanyalah debat kesana -kesini untuk menyalahkan dan menyalah kan satu sama lain.
Namun disisi lain,tidak hanya pemerintah masyarakat juga harus lebih tanggap dalam hal pencegahan terjadinya kabut asap ini. Masyarakat harus nya penuh mempertimbangkan bahwasanya membakar lahan itu sangat lah tidak efektif jika dilakukan,tetapi pada dasar nya masyarakat malah menganggap hal ini sepele. Masyarakat yang pemikiran nya sempit dan egois hanya memikirkan cepat selesai tanpa mempertimbangkan efek negatif yang akan terjadi kedepannya bagaimana.
Masyarakat sendiri yang harus melakukan pencegahan untuk pertama kali, dengan apa? pencegahan bisa dilakukan untuk tidak membakar lahan sembarangan, pemerintah juga sudah cukup kritis untuk memberikan racun rumput di per RT ataupun dusun, Namun yang lebih berbahaya ini bukan masyarakat, tetapi oknum tertentu yang hanya mengambil keuntungan dan oknum yang tidak bertanggung jawab, yang membuang putung rokok sembarangan sehingga menyebabkan kebakaran.
Sedikit penjabaran untuk pencegahan sebelum terjadinya kabut asap.Kembali pada masalah yang sudah terjadi, yang telah merambah ke negara tetangga sangat lah hal yang tidak masuk akal jika di tangani karena ini adalah gejala alam. Ilustrasi “mungkinkah pemerintah membuat pagar dari kaca di selat malaka atau mungkinkah pemerintah membuat hujan buatan dengan pesawat”. Nah dari ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwasanya masalah atau gejala alam ini sangatlah tidak rasional jika ditangani, yang saya maksud ditangani dalam judul ialah penanganan korban.
Artinya sekarang kita semua pemerintah atapun masyarakat tahu bahwa hal itu hanyalah gejala alam dan masyrakat sama pemerintah harus saling mengerti dan saling bekerja sama. Dalam hal ini penanganan dari pemerintah sangatlah dibutuhkan oleh masyarakt, nah disinilah peranan pemrintah yang sangat di tunggu masarakat. Pemerintah dalam hal penanganan ini banyak yang dapat dilakukan, contoh kecilnya membagikan masker untuk pencegahan ispa, membuat rumah sakit dadakan dan berkompromi dengan masyarak, dengan tujuan apa? Jelas ketika gejala alam ini menyerang peranan kesehatan dan pelayanan nya adalah nomor satu.
Kesimpulan : Jangan melakukan hal yang tidak mungkin, lakukan hal yang mungkin yang kira nya dapat membantu masyarakat setempat agar aktivitas dapat berjalan dengan baik dan efektiv. Jika masalah negara tetangga protes, sedikit ilustrasi itu akan membantu menjawab.
Realitas yang sedang terjadi di daerah Kalimantan dan Sumatera sangatlah menjadi buah bibir dari masyarakat setempat dan perbincangan di kalangan internasional. Pertanyaan nya salah siapa kah ini ?Pada dasarnya bukan lagi mempertanyakan hal seperti itu karena kita tahu bahwasanya ketika musim kemarau menjelang hal itu sangat rentan terjadi, disinilah letak kita untuk tidak menyalahkan siapapun itu, karena hal tersebut tidak lah akan merubah dan membuat kondisi membaik melainkan menambah masalah.
Untuk menanggapi kasus yang terjadi seharusnya masyarakat dan pemerintah lebih tanggap akan pentingnya kenyamanan dan kesehatan. Artinya, pemerintah sebelum kasus ini terjadi harusnya dapat melakukan pencegahan untuk penyebab kabut asap yaitu kebakaran yang marak dimana mana. Disinilah letak kritisnya pemerintah yang harus nya melakukan pencegahan, artinya pemerintah paham bahwasanya di daerah daerah semacam itu ialah daerah kambut yang mudah terbakar.
Pemerintah disini wajib ikut turun tangan sebelum terjadinya kebakaran itu, pemerintah bisa melakukan melakukan penyuluhan dalam cara mengolah lahan gambut tanpa harus membakarnya. Atau pemerintah melakukan penyuluhan bahaya kebakaran dan efek agar masyarakat yang awam juga mengetahuinya. Kenyataan sekarang adalah hal itu sudah terjadi tetapi bukan mencari solusi, yang ada hanyalah debat kesana -kesini untuk menyalahkan dan menyalah kan satu sama lain.
Namun disisi lain,tidak hanya pemerintah masyarakat juga harus lebih tanggap dalam hal pencegahan terjadinya kabut asap ini. Masyarakat harus nya penuh mempertimbangkan bahwasanya membakar lahan itu sangat lah tidak efektif jika dilakukan,tetapi pada dasar nya masyarakat malah menganggap hal ini sepele. Masyarakat yang pemikiran nya sempit dan egois hanya memikirkan cepat selesai tanpa mempertimbangkan efek negatif yang akan terjadi kedepannya bagaimana.
Masyarakat sendiri yang harus melakukan pencegahan untuk pertama kali, dengan apa? pencegahan bisa dilakukan untuk tidak membakar lahan sembarangan, pemerintah juga sudah cukup kritis untuk memberikan racun rumput di per RT ataupun dusun, Namun yang lebih berbahaya ini bukan masyarakat, tetapi oknum tertentu yang hanya mengambil keuntungan dan oknum yang tidak bertanggung jawab, yang membuang putung rokok sembarangan sehingga menyebabkan kebakaran.
Sedikit penjabaran untuk pencegahan sebelum terjadinya kabut asap.Kembali pada masalah yang sudah terjadi, yang telah merambah ke negara tetangga sangat lah hal yang tidak masuk akal jika di tangani karena ini adalah gejala alam. Ilustrasi “mungkinkah pemerintah membuat pagar dari kaca di selat malaka atau mungkinkah pemerintah membuat hujan buatan dengan pesawat”. Nah dari ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwasanya masalah atau gejala alam ini sangatlah tidak rasional jika ditangani, yang saya maksud ditangani dalam judul ialah penanganan korban.
Artinya sekarang kita semua pemerintah atapun masyarakat tahu bahwa hal itu hanyalah gejala alam dan masyrakat sama pemerintah harus saling mengerti dan saling bekerja sama. Dalam hal ini penanganan dari pemerintah sangatlah dibutuhkan oleh masyarakt, nah disinilah peranan pemrintah yang sangat di tunggu masarakat. Pemerintah dalam hal penanganan ini banyak yang dapat dilakukan, contoh kecilnya membagikan masker untuk pencegahan ispa, membuat rumah sakit dadakan dan berkompromi dengan masyarak, dengan tujuan apa? Jelas ketika gejala alam ini menyerang peranan kesehatan dan pelayanan nya adalah nomor satu.
Kesimpulan : Jangan melakukan hal yang tidak mungkin, lakukan hal yang mungkin yang kira nya dapat membantu masyarakat setempat agar aktivitas dapat berjalan dengan baik dan efektiv. Jika masalah negara tetangga protes, sedikit ilustrasi itu akan membantu menjawab.
0 komentar:
Post a Comment