Tuesday, November 1, 2016

Derita Si Kucrut Pecundang Blo'on


Malam gulita merangkap menjadi wakil teman tidur sejati, angin tidak henti meniup menyisakan sebuah goresan luka mendalam. Luka yang tidak pernah terlihat hanya bisa dirasakan, sejauh kalbu dan keyakinan yang mampu melawan. 

Malam yang penuh tatanan ombak api yang berderet dan berjalan mengelilingi semesta ini, meluluhlantakkan seisi semesta dengan batasan. Batasan yang dapat dicegah dari sebuah istana-istana konyol yang pernah ada. Bertaburan dan berkejaran seluruh makhluk yang ada, sampai akhirnya terbangun dan memenangkan.

Bukan alasan takut menjadi garda depan, lihat saja si Kucrut juga berlari berhamburan terpanting-panting. Menyisakan ujung mautnya melintasi ranting dan dedaunan dengan segenggam keyakinan yang tertanam dalam hati. Batang yang kokoh tidak mampu menahan terjangan lautan api, dan membuat hancur berkeping-keping, kecuali batasan itu.

Si Kucrut masih saja bernyawa dengan dahsyatnya gejolak api yang menggulung semesta. Mencoba berjalan menyisihkan separuh tenaga yang tersisa berteriak dan memastikan kehidupan yang tersisa. Gerombolan dan sekawanan burung gereja yang tersisa kini mulai berkicau dengan ajakan semangat.

Indonesia Sumbersekar, Dau, Malang, Jawa Timur, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com