Thursday, November 12, 2015

Suara Rintih Mahasiswa

Para politisi mari angkat bicara dengan kami, anak negeri yang sedang kelaparan ini. Kami mahasiswa yang kalian utus kesini untuk belajar mencari  intelektualitas yang tinggi dan pemahaman kepekaan terhadap sesuatu. Sebab itu dengarkanlah dan izinkan kami menyampaikan bisikan hati dan ketidakpuasan kami. Kami sampaikan kepada kalian petinggi-petinggi untuk lebih peduli lagi sama kami, kami mengkritisi dan bergerak seperti ini bukan semerta hanya luapan emosi yang tiada arti. Kami berkoar-koar bukan untuk diri kami tetapi untuk para jiwa yang juga merasakannya. Jiwa kami juga jiwa mereka yang tertindas yang menuntut dan menanyakan hak nya kesana kemari.

Setiap hari kami jalani demi mematuhi dan menjalankan kewajiban kami, tetapi kami kecewa dan membuta karena hak-hak kami tidak terpenuhi melainkan tergerogoti. Kami tidak hanya berbicara canda kepada kalian pemegang stempel dan pena disana.Kami disini ingin berbagi dan menuntut hak kami yang mana sudah kita sepakati bersama diatas matrai yang berbau hukum pasti.Setahun kami menerima hak-hak kami yang telah terpenuhi, terimakasih telah memenuhi hak kami sekarang ini walaupun sedikit menggelitik dihati, dan izinkan kami bertanya apa sebenarnya yang sedang terjadi?

Pemimpin menyampaikan hak kami udah keluar sepenuhnya, tetapi kenapa tagihan masih hangat dibacarakan sama mereka yang berhubungan dan terlibat. Ingat yang pemimpin sampaikan kepada kami yang tidak akan membiarkan kami kelaparan di daerah orang yang di lontarkan dihadapan orang tua kami, mereka mendengar dan peka dan pada kenyataan nya mereka berani bertanya bagaimana kepada yang duduk di lembaga. Hati kami menjerit dan suara kami teriakan lewat suara yang lantang ini agar hak kami terpenuhi sesuai janji dan porsi,kami menangisi dan bercerita kepada orang tua kami, lagi –lagi kami minta materi demi menyambung hidup kami.

Bangun pemimpin, jelaskan sebenarnya yang pemimpin sampaikan waktu ditanya oleh rekan kami orang tua disana. Kami cukup puas untuk mendengar janji, apakah itu hanya gambaran biar kami terpengaruhi, hari-hari kami pendam luapan emosi tetapi semakin tidak sadarkan diri, kami butuh dilindungi bukan di biarkan seperti ini.


Kata hati yang mendukung semangat merah –putih kami yang dulunya membakar sekarang meredup dan semakin hilang karena fikiran kami terpecah belah untuk memikirkan hal ini.Kami ini anak negeri yang harus dilindungi, karena kami bukan anak polisi, bukan anak petani, bukan anak petinggi.Kami anak negeri, anak negeri yang menangis memerlukan perlindungan dari dan berkeinginan mulia membangun disana.
Indonesia Jl. Mertojoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com