Kuliah akhir-akhir ini menjadi topik hangat pembicaraan masyarakat akan tetapi bahasan yang frontal. Kasus yang banyak terjadi adalah kuliah lama-lama menghabiskan biaya namun selesai kuliah menjadi pengangguran. Sebenarnya kuliah adalah ajang sebagai mencari ilmu dan melatih diri dalam membiasakn suatu hal yang sifatnya konsisten. Dengan kuliah teori dan praktek bisa berjalan seimbang dan memiliki tujuan. Namun sadarkah kita terkadang dalam menjalankan perkuliahan kita sering melakukan hal hal konyol yang jarang kita sadari.
Mengunggulkan Jurusan Masing-Masing
Masa perkuliahan adalah masa bahagia para mahasiswa baru yang bisa berkenalan sana-sini dan banyak teman baru. Namun, tidak untuk mahasiswa yang akan dan lepas wisuda karena bingung akan kerjaan setelah gelar didapat. Beragam fakultas tentu sangat banyak jurusan-jurusan yang berbeda yang pasti menjadi salah satu pesaing nantinya. Umumnya pengambil jurusan kebanyakan berideologi bahwa jurusannya sangat diunggulkan. Tidak percaya? Coba cermati lingkungan sekitar kita banyak mahasiswa yang berdatangan dari luar pulau dan parahnya tinggal dalam satu tempat tinggal. Ini kebanyakan akan menghabiskan waktu berdebat tidak penting masalah jurusan yang diambil.
Biasanya si A terlalu fanatik dengan jurusan dan budaya yang dibawa, si B dengan karakteristik berbeda lebih cenderung bergurau. Nah kasus tersebut apabila dalam konteks berbincang atau bercanda dalam forum diskusi tidak resmi maka tidak akan dapat titik temu. Si A jurusan ini semisal menjelaskan mata kuliah yang enak, perkulihan yang santai dan prospek kerja yang lumayan menggiurkan dan akhirnya si A memojokkan si B. Begitu juga dengan si B yang tidak mau kalah dengan bercandaaannya dia juga mengunggulkan jurusan nya, alih -alih pakai bahasa provokasi dan menjelakkan jurusan si A. Hal itu sebenarnya tidak penting diberdebatkan nyatanya semua harus sesuai dengan kita masing-masing. Jurusan unggul namun skill kita nol sama saja.
Selalu Mengosongkan Bangku Paling Depan
Sedikit konyol sampai-sampai dosen bilang “bangku depan ini khusus untuk mahasiswa kelas eksekutif ya kok tidak ada yang boking” . Tidak jarang dosen yang melontarkan kalimat-kalimat seperti itu meski kalimat yang diambil beragam. Tapi pada kasus nyatanya memang seperti itu ketika perkuliahan akan dimulai biasa dosen ngurusin mahasiswanya yang duduk dibelakang karena bangku depan kosong alih-alih dosennya tua.
Pada umumnya kalau dicermati mahasiswa itu pinginnya kuliah asyik dan tidak mau bosan jadi berpikir duduk dibelakang akan berpotensi menyenangkan. Tentu hal itu akan menyenangkan karena mahasiswa sudah siap dengan beragam gosip dan isu yang dibawa dari kost ataupun rumah. Jadi ketika bosan dengan penjelasan dosen didepan maka ngobrol sendiri dibelakang. Parahnya yang tidak sadar dan penggemar gadget pasti dan tentu akan bermain dibelakang, baik itu ngegame, chatting dan lain sebagainya.
Ngeluh dengan Tugas dan Bahagia Dengar Kata Libur
Mengunggulkan Jurusan Masing-Masing
Masa perkuliahan adalah masa bahagia para mahasiswa baru yang bisa berkenalan sana-sini dan banyak teman baru. Namun, tidak untuk mahasiswa yang akan dan lepas wisuda karena bingung akan kerjaan setelah gelar didapat. Beragam fakultas tentu sangat banyak jurusan-jurusan yang berbeda yang pasti menjadi salah satu pesaing nantinya. Umumnya pengambil jurusan kebanyakan berideologi bahwa jurusannya sangat diunggulkan. Tidak percaya? Coba cermati lingkungan sekitar kita banyak mahasiswa yang berdatangan dari luar pulau dan parahnya tinggal dalam satu tempat tinggal. Ini kebanyakan akan menghabiskan waktu berdebat tidak penting masalah jurusan yang diambil.
Biasanya si A terlalu fanatik dengan jurusan dan budaya yang dibawa, si B dengan karakteristik berbeda lebih cenderung bergurau. Nah kasus tersebut apabila dalam konteks berbincang atau bercanda dalam forum diskusi tidak resmi maka tidak akan dapat titik temu. Si A jurusan ini semisal menjelaskan mata kuliah yang enak, perkulihan yang santai dan prospek kerja yang lumayan menggiurkan dan akhirnya si A memojokkan si B. Begitu juga dengan si B yang tidak mau kalah dengan bercandaaannya dia juga mengunggulkan jurusan nya, alih -alih pakai bahasa provokasi dan menjelakkan jurusan si A. Hal itu sebenarnya tidak penting diberdebatkan nyatanya semua harus sesuai dengan kita masing-masing. Jurusan unggul namun skill kita nol sama saja.
Selalu Mengosongkan Bangku Paling Depan
Sedikit konyol sampai-sampai dosen bilang “bangku depan ini khusus untuk mahasiswa kelas eksekutif ya kok tidak ada yang boking” . Tidak jarang dosen yang melontarkan kalimat-kalimat seperti itu meski kalimat yang diambil beragam. Tapi pada kasus nyatanya memang seperti itu ketika perkuliahan akan dimulai biasa dosen ngurusin mahasiswanya yang duduk dibelakang karena bangku depan kosong alih-alih dosennya tua.
Pada umumnya kalau dicermati mahasiswa itu pinginnya kuliah asyik dan tidak mau bosan jadi berpikir duduk dibelakang akan berpotensi menyenangkan. Tentu hal itu akan menyenangkan karena mahasiswa sudah siap dengan beragam gosip dan isu yang dibawa dari kost ataupun rumah. Jadi ketika bosan dengan penjelasan dosen didepan maka ngobrol sendiri dibelakang. Parahnya yang tidak sadar dan penggemar gadget pasti dan tentu akan bermain dibelakang, baik itu ngegame, chatting dan lain sebagainya.
Ngeluh dengan Tugas dan Bahagia Dengar Kata Libur
Hal ini biasa menimpa kebanyakan mahasiswa kecuali mahasiswa yang kutu buku dan mahasiswa yang super aktif. Tapi prakteknya itu udah umum terjadi apalagi kalau sudah masuk pada semester atas khususnya bidang konsentrasi. Biasa padat-padatnya tugas dan dilengkapi dengan tunggakan kost dan sabun habis belum lagi kiriman terlambat jadi semakin malas dan ngeluh pastinya.
Tapi dengan mendengar kalimat “besok mata kuliah Matematika libur” yang dishare di group mata langsung mlotot dan bergegas hengkang dari tempat. Biasa hal demikian dilengkapi dengan tindakan yang emosional dengan meloncat seakan-akan tinggi dan tidak turun-turun. Tapi pada intinya ngeluh dengan tugas itu wajar karena tidak hanya itu yang kita pikirkan akan tetapi kalau kita paham dan ingat bahwa itu sebagai tanggung jawab moral pasti kita bisa melaluinya.
Demikian intinya jurusan apapun dan ilmu yang kita dapat akan berguna dan bermanfaat apabila bisa kita salurkan ilmu yang kita dapat. Masalah-masalah internal dan yang kurang penting harusnya dijadikan sebagai pijakan untuk memotivasi perlu tidak ini kita sampaiakan dan sebagainya. Sedikit saran kalau lagi bosan dan ngeluh akan tugas coba luangkan waktu untuk menghibur diri dengan cara hangout ataupun menyendiri itu akan membantu menghilangkan masalah yang sedang kita hadapi” pengalaman”.
0 komentar:
Post a Comment