Hidup dengan gemerlapan lampu
sekarang ini juga berkat karya Thomas Alpha Edison, dengan bakat dan kemampuan
yang ada mereka tidak menyerah untuk membuat karya yang merubah dunia. Berkarya
itu sifatnya tidak terbatas tergantung kita dalam menuangkan dengan cara
seperti apa, dengan instan atau dengan proses yang begitu lama. Semakin jauh
kita melalui prosesnya semakin menakjubkan karya-karya yang kita hasilkan.
Karena sebuah proses tidak akan pernah menghianati apa yang akan menjadi hasil.
Sejauh
ini kita mungkin belum berkarya atau bahkan sudah berkarya namun kita tidak
pernah menyadarinya. Tentu kita akan bingung harus membuat karya seperti apa,
karya kita apa karena faktanya kita bukan ilmuan dan juga bukan seniman. Sebelum
berkarya adakalanya kita mengetahui apa dulu karya itu sendiri, agar yang telah kita perbuat dan
hasilkan juga disebut karya oleh orang lain. Berkarya tidak hanya dengan lihai membuat
lagu, menulis cerita atau buku, membuat puisi dengan syair yang menginspirasi.
Berkarya
secara umum diartikan dengan perilaku kita sebagai insan yang berbudi pekerti,
secara khusus lebih diartikan dengan dengan bentuk produk atau jasa. Setelah
mengetahui arti berkarya itu, kita mulai sadar dan memikirkan apa yang telah
kita lakukan sebagai karya, mengungkit yang telah berlalu yang pernah dilakukan.
Namun sudahkah karya kita mampu membuat orang lain takjub? Dirasa belum karena
sebagian dari kita berkarya kurang sungguh-sungguh dan hanya secara instan.
Berbicara tentang berkarya tentu kita tidak
akan pernah lupa dengan sosok Muhammad, nabi sekaligus rasul Allah yang
menciptakan karya besarnya sehingga menjadi panutan umat manusia. Semua itu
dilakukan dengan penuh pengorbanan dan butuh tekat yang mampu melawan
kenyataan, karena tidak mudah menghasilkan karya-karya hebat terlebih karya
perilaku. Berkarya baik berupa perilaku dan produk ataupun lainya dasarnya sama
butuh usaha dan tekat yang kuat, tidak pernah mengeluh walaupun badai hebat
menghalang.
Kalau kita melihat dari orang-orang
terdahulu yang begitu hebat dengan tekat dan kemampuan usaha yang dimilikinya,
tentu kita akan bercermin. Kita akan mulai memiliki pandangan untuk melakukan
dan membuat karya-karya yang bermanfaat bagi orang lain. Berkarya tidak lantas
kita menghasilkan yang bagus akan tetapi tidak bermanfaat, sebab karya yang
sesungguhnya adalah karya yang bisa dinikmati sekalipun kita pembuat karya
telah tiada.
0 komentar:
Post a Comment