Friday, October 28, 2016

Menakjubkan, Tetap Hidup dengan Berkarya

Pernah melihat karya-karya orang terdahulu yang begitu fenomenal dan tertanam dalam benak kita sampai detik ini. Sebut saja Leonardo Da Vinci yang mengabadikan karya ternamanya dengan lukisan yaitu Monalisa. Coba lihat juga Albert Einsten dengan karya yang membuat orang takjub dan mengingatnya sampai sekarang ini, sebut saja teori relativitasnya yang paling terkenal. Masih banyak lagi orang-orang terdahulu yang dikenal dengan hasil karya –karya hebatnya sejauh ini. 

            Hidup dengan gemerlapan lampu sekarang ini juga berkat karya Thomas Alpha Edison, dengan bakat dan kemampuan yang ada mereka tidak menyerah untuk membuat karya yang merubah dunia. Berkarya itu sifatnya tidak terbatas tergantung kita dalam menuangkan dengan cara seperti apa, dengan instan atau dengan proses yang begitu lama. Semakin jauh kita melalui prosesnya semakin menakjubkan karya-karya yang kita hasilkan. Karena sebuah proses tidak akan pernah menghianati apa yang akan menjadi hasil.

Sejauh ini kita mungkin belum berkarya atau bahkan sudah berkarya namun kita tidak pernah menyadarinya. Tentu kita akan bingung harus membuat karya seperti apa, karya kita apa karena faktanya kita bukan ilmuan dan juga bukan seniman. Sebelum berkarya adakalanya kita mengetahui apa dulu karya  itu sendiri, agar yang telah kita perbuat dan hasilkan juga disebut karya oleh orang lain. Berkarya tidak hanya dengan lihai membuat lagu, menulis cerita atau buku, membuat puisi dengan syair yang menginspirasi. 

Berkarya secara umum diartikan dengan perilaku kita sebagai insan yang berbudi pekerti, secara khusus lebih diartikan dengan dengan bentuk produk atau jasa. Setelah mengetahui arti berkarya itu, kita mulai sadar dan memikirkan apa yang telah kita lakukan sebagai karya, mengungkit yang telah berlalu yang pernah dilakukan. Namun sudahkah karya kita mampu membuat orang lain takjub? Dirasa belum karena sebagian dari kita berkarya kurang sungguh-sungguh dan hanya secara instan.

 Berbicara tentang berkarya tentu kita tidak akan pernah lupa dengan sosok Muhammad, nabi sekaligus rasul Allah yang menciptakan karya besarnya sehingga menjadi panutan umat manusia. Semua itu dilakukan dengan penuh pengorbanan dan butuh tekat yang mampu melawan kenyataan, karena tidak mudah menghasilkan karya-karya hebat terlebih karya perilaku. Berkarya baik berupa perilaku dan produk ataupun lainya dasarnya sama butuh usaha dan tekat yang kuat, tidak pernah mengeluh walaupun badai hebat menghalang.

            Kalau kita melihat dari orang-orang terdahulu yang begitu hebat dengan tekat dan kemampuan usaha yang dimilikinya, tentu kita akan bercermin. Kita akan mulai memiliki pandangan untuk melakukan dan membuat karya-karya yang bermanfaat bagi orang lain. Berkarya tidak lantas kita menghasilkan yang bagus akan tetapi tidak bermanfaat, sebab karya yang sesungguhnya adalah karya yang bisa dinikmati sekalipun kita pembuat karya telah tiada.








Indonesia Sumbersekar, Dau, Malang, Jawa Timur, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com