Teringat sewaktu masih duduk di Sekolah Dasar dulu, kalau
dihitung-hitung dua belas tahun yang lalu lah. Zaman koin masih sangat
berharga, biasa uang saku yang dibawa cuma 500 rupiah itupun jarang banget
kalau nggak nangis dulu sebelum berangkat. Sejauh ini kalau yang merasakan itu
pasti tidak ada yang mempermasalahkan kepada orangtua, yang ada sebagai
kenangan dan senyum-senyum ketika baca tulisan ini.
Mengingat masa itu kelihatannya perih, tapi jangan sombong dulu
masih ada yang lebih perih dari masa koin itu. Cerita ini konyol tapi sedikit
inspiratif, tulisan ini sengaja dibuat sebagai lucuan dan bahan motivasi.
Semoga lepas membaca tidak lagi memburu jajanan pemberi motivasi yang dimaksud,
faktanya pasti sudah tidak ada. Lagi-lagi jangan sampai tertawa dan memuji
penulis, “wah hebat dan kreatif banget bisa dapet ide gokil kaya gini”, penulis
tidak perlu pujian yang sedemikian.
Oke, kita mulai...koin 500 rupiah saat itu udah bisa ngenyangin
perut banget apalagi belom kenal model traktir-traktiran seperti sekarang. Tapi
yang paling diinget adalah jajanan pasar yang sekarang baru ngeh yang rupanya
sedikit memberi motivasi juga. Pasti berpikir jajanan apa?, ngarang ni yang
nulis atau kalau gak berpikir kalau yang nulis lagi tidur parahnya mikir yang
nulis ini orang songong.
Apapun pikiran anda tentang penulis, yang pasti cerita ini real dan
tanpa karangan belaka. Coba ingat dulu ada tuh jajanan pasar yang pakai model
marketing pemasaran kan, sekarang aja tau bahasa marketing pemasaran jadi
sok-sokan. Kalau dulu ya serasa happy aja walau dibohongi, dengan model
marketing pemasaran. Nama jajannya lupa, ntar juga kalau disebutin dikira
ngiklan produk tapi pokoknya ada jajanan itu. Kasih motivasi dan membawa beruntung
juga jajanan yang model seperti itu.
Gak usah lama, jadi ceritanya temen kelas beli jajajan pasar
tersebut, dan beruntung mendapat uang 500 rupiah dibungkus plastik putih.
Namanya juga anak-anak berpikir waduh enak beli jajan dapat hadiah uang juga,
untung dong. Setelah mendengar keseruan ributnya temen tersebut, penasaran dan langsung
nih ikutan beli juga, eh pas dibuka taunya dapat kupon yyang tulisannya “anda
kurang beruntung” dikertas kecil yang digosok.
Lanjut...uang jajan hari itu habis buat belikan jajanan pasar yang
awalnya ngejar uang tapi gak dapat-dapat, apes dah anda kurang beruntung mulu.
Dengan kupon anda kurang beruntung mencoba membeli lagi kali ini yang muncul
tulisan “coba lagi!”, dan semakin penasaran akhirnya membeli lagi, yang didapat coba lagi, coba
lagi dan coba lagi. Sampai bingung tuh minta uang dan nyari alternatif alasan
ke orang tua biar gak dimarah, huu... Berpikir kapan dapat uang, dengan
berpikir dan memberi kepastian pada diri sendiri “terakhir kalau gak dapet udah
gak beli lagi ah” pembelian yang terakhir bukan kertas bertuliskan anda kurang
beruntung, coba lagi dan juga bukan koin, yang muncul sedotan berukuran 5 cm
sekali dibuka 1000 rupiah didapat. Hehe maaf kalau gak lucu
Intinya tulisan ini mengajarkan kalau kita berani mencoba dengan
tidak ragu dan kita menanamkan keyakinan pasti apa yang kita inginkan tercapai.
Coba pahami penggalan kalimat motivasi berikut yang dulu gak mungkin kita
dapatkan, karena referensi masih minim apalagi di daerah pedesaan. Ini kalimat
motivasi “Jika kamu gagal mendapatkan sesuatu, hanya satu yang kamu lakukan,
coba lagi ! “ seperti di jajan itu dan faktanya tercapai juga 1000 rupiah,
kalau kita dalam konteks dan ranah besar mencobanya tentu bukan 1000 rupiah
lagi, pasti banyak nominalnya.
alhamdulilah
ReplyDelete