Thursday, January 21, 2016

Katakan Jujur | Inspirasi



Setelah telepon berdering dan memberikan kabar bahwa pemuda itu harus menyelesaikan tugas projeknya. Pada saat itu langit yang biasanya biru terlihat gelap bertanda hujan akan turun. Merasa tanggung jawab yang diemban dan harus diselesaikan tidak menurunkan niat pemuda itu untuk pergi menyelesaikan projeknya bersama teman-temannya. Pemuda itu bergegas pergi setelah bersiap dan berkemas langsung menghampiri kedua temannya yang sudah menunggu.
Sampai ditempat terlihat kedua temannya juga masih menunggu teman yang lainnya saat itu  terdengarlah dari kejauhan suara kentong penjual bakso. Pemuda yang duduk manis di teras mushola sedang  asik berbincang dan bergurau dengan kedua temannya. Beberapa waktu kemudian, semakin dekat suara kentong itu dan tibalah suara tadi dihadapan pemuda dan kedua temannya. Dengan cuaca yang mendukung salah seorang teman laki-lak pemuda itu mengajak membeli bakso dan teman perempuannya sepakat untuk menerima ajakan tersebut.
Perempuan yang menjalin dekat hubungan dengan pemuda itu lantas mengajak karena ajakan teman laki-akinya dihiraukan. Pemuda tetap saja menolak dengan berbicara lirih. Perempuan itu menatap pemuda dengan raut muka ngambek tetapi pemuda memaksa perempuan itu untuk tetap membeli.
Percakapan mereka sebelum perempuan itu menghampiri penjual terlihat seperti ini, ayolah makan? ucap perempuan itu. Pemuda dengan tersenyum dan menjawab nggak lah, kamu aja sana yang makan, aku sudah makan tadi. Kapan? tanya perempuan itu untuk memastikan, ya tadi lah dirumah ucap pemuda itu sembari menyakinkan. Setelah bercakap lama karena saking ngototnya perempuan itu pemuda lantas berbicara lirih aku tidak ada uang. Mendengar hal itu perempuan tidak menyerah mengajak nya perempuan lantas berkata biar aku nanti yang bayarin.
Pemuda yang berisi keras menolak dan menjawab, nggaklah kamu aja udah dibilang aku gak bawa uang, nggak pokoknya ucap pemuda itu dengan suara lirih. Perempuan itu meninggalkan pemuda yang masih duduk dilesehan teras mushola dan pergi mendatangi penjual bakso keliling yang sudah menunggu. Beberapa waktu kemudian perempuan dan teman laki-laki itu kembali duduk disamping pemuda dan nampaknya tersedia dua sendok dipiring perempuan itu.
Perempuan yang menaruh dua sendok rupanya sengaja menginginkan makan sepiring berdua, demi memenuhi ajakannya tadi. Pemuda yang tadinya menolak memaksakan untuk mencicipi karena merasa tidak enak dan menghargai perempuan yang selalu ada buat dirinya. Terlihat teman laki-laki satunya menyantap dengan lezat dan mereka berdua pun menikmati dan menyantap bakso tersebut. Berbeda raut perempuan itu merasa senang ketika pemuda menyicipi bakso yang dibelinya.
Teman laki-laki yang lahap menyantap bakso telah selesai dan perempuan yang makan dengan kalem masih berlanjut karena tidak mungkin makan tergesa gesa. Karena pemuda itu hanya makan beberapa bakso saja yang ada dipiring . Dibawah gerobak dorong itu penjual duduk dan klontang -klantung menunggu mangkok yang sedang dipakai. Melihat hal itu laki-laki yang sudah habis satu porsi  mencoba nambah karena tidak enak dengan penjual.
Pemuda yang sambil memainkan gadget berhenti makan setelah menikmati beberapa bakso, dan menyuruh perempuan itu melanjutkan dan menghabiskan makan baksonya. Waktu berselang, habis dan selesai lah makan laki-laki dan perempuan itu. Setelah mengantarkan mangkok tiba-tiba tidak disangka datang lah ibu-ibu dengan mengucapkan salam dan menyapa dengan suara lembut.
Pemuda itu membalas sedemikian karena posisi pemuda yang paling dekat dan mempersilahkan ibu tersebut yang keliahatannya ada sesuatu ingin disampaikan. Ternyata benar dengan sejumlah kertas yang digenggamannya ibu itu menyampaikan seraya menunjukan kertas yang berisikan list donatur untuk disumbangkan di yayasan yang ada di Jakarta. Kertas itu di berikan kepada pemuda dan pemuda itu membaca sepintas list tersebut.
Pemuda yang paham dan tahu maksud tujuan baik itu lantas tanpa memepertanyakan dan memberi sanggahan pemuda itu membuka tas. Pemuda menggenggam sejumlah nominal materi dan menyelipkan di dalam lembaran list donatur itu. Pemuda mengabalikan kertas itu tanpa memeberikan nama atau pun tanda tangannya. Kertas yang sudah kembali dan ditangan ibu terucap pula dari lisan ibu itu rasa teriakasih. Ibu itu bergegas pergi dan meninggalkan pesan karena suasana menjadi diam. Perempuan itu menatap muka pemuda dan pemuda mengalihkan karena pemuda yang tadi bilang tidak membawa uang tiba-tiba memberikan uang kepada ibu itu yang diketahui perempuan itu.
Yang harus diketahui disini adalah pemuda itu sebelumnya pernah mengalami trauma karena makan bakso berlebihan sampai-sampai keluar setiap kali makan bakso. Maksud pemuda itu untuk menutupi dengan membohongi tidak membawa uang supaya perempuan itu tidak tersinggung. Pemuda itu berpikir tidak mungkin hal yang dialaminya diceritakan kepada perempuan itu, tetapi kenyataannya terbongkar juga kebohongan pemuda itu. Pesan yang dapat diambil katakanlah jujur walaupun dalam hal apapun itu dan pentingkanlah yang membutuhkan bukan lantas menghiraukan.



Indonesia Jl. Perum Landungsari Indah, Dau, Malang, Jawa Timur 65151, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com