Ketupat Berkah Idul Fitri |
Lebaran
adalah salah satu moment terpenting dalam sejarah sebagai alat meningkatkan
tali silaturahmi. Lebaran membuat suasana yang sangat berbeda, setiap keluarga
yang jauh dapat berkumpul setelah melakukan mudik. Taburan kebahagiaan sangat
bervariasi, dari bentuk hangatnya peluk keluarga, senyuman dan saling mendoakan.
Kebahagiaan terasa lengkap diiringi dengan menyalakan mercon ataupun kembang
api. Menjelang sehari sebelum lebaran juga dilakukan ziarah kubur terlebih
dahulu kepada leluhur yang sudah mendahului, mengirim doa atau istilahnya
berdoa kepada Tuhan untuk memberikan ampunan.
Semua
terasa seperti tradisi yang senantiasa sebagai pelengkap yang penuh arti. Tidak
hanya itu setiap kali santapan makanan lezat menjadi plengkap dengan saling
mengirim baik keluarga, tetangga seklipun kerabat jauh. Semua terasa ikhlas dan
membuat susana hati semakin dekat dan saling memiliki. Baju baru nan berkilau
lengkap menghias dan menutup aurat masing-masing dari setiap insan. Kumandang
takbirpun penuh dengan luapan syukur setelah menjalankan puasa dan merayakan
hari kemenangan. Malam pun tidak puas jika hanya melakukan takbir di dalam masjid,
sekumpulan komunitas atau remaja masjid seringkali melengkapi lebaran dengan
melakukan takbir keliling.
Lebaran
bermulai dan dilakukan selama tujuh hari penuh yang ditutup dengan lebaran
ketupat. Setelah lebaran berlalu selama enam hari ada tradisi unik dan menarik
yang dilakukan oleh warga Wonorejo, Kec. Seponti Kab. Kayong Utara-Kalbar.
Tradisi itu selalu dilakukan ketika tujuh hari atau lebaran ketupat menjelang.
Lebaran di desa Wonorejo umum dilakukan dengan saling berkunjung dan saling
memaafkan. Hanya saja berbeda dengan desa –desa yang lain, yang merayakan
lebaran tujuh hari dengan selamatan di masjid. Desa Wonorejo sendiri yang
letaknya strategis yang merupakan pertengahan dari dua desa yang ada di
kecamatan tersebut. Membuat tradisi baru yang dilakukan ketika lebaran ketupat.
Awalnya dimulai dengan selamatan layaknya di desa-desa lain, akan tetapi
setelah selesai hal itu dilanjutkan dengan cara mandi bersama di sungai atau
dermaga.
Uniknya,
banyak yang berbondong-bondong kesana dengan di lengkapi fasilitas saound
sistem legkap yang dinyalakan keras. Uniknya lagi jika setiap ada pendatang
baru langsung ditangkap dan dicaburkan ramai-ramai. Dengan moment dan menjadi
tradisi semenjak tahun 2008 menjadikan lebaran berbeda dengan desa setempat
lainnya. Moment tradisi itu bermula dari tahun 2008, dengan tujuan membuat
acara yang sederhana namum bermakna dan menimbulkan kebahagiaan.
0 komentar:
Post a Comment