Thursday, January 21, 2016

Laporan Tugas Film Pendek | Aku dan Mainan Ku


Bab I
Pendahuluan
1.       Produk
Produk yang kelompok kami ambil adalah sebuah pembahasan penting untuk diangkat dan ditonton oleh khalayak, alasan mendasar kami untuk mempertahankan psikologi anak supaya tidak dapat dirusak oleh tekhnologi. Adapun produk kami adalah “pengaruh gadget terhadap psikologi anak -anak”.
A.    Latar Belakang
Belakangan ini permainan tradisional mulai jarang dipermainan dan mulai tenggelam. Dengan munculnya gadget salah satu pengaruh besar dari hal tersebut. Saat ini tekhnologi berkembang begitu pesat, dari tahun -ketahun banyak gadget yang bermunculan dengan harga yang sangat terjangkau sehingga tidak lagi memandang kalangan. Karena semua kalangan dapat memiliki yang disediakan dengan harga yang  murah.
Dengan berkembangnya tekhnologi yang pesat itu sangat berpengaruh secara signifikan dalam kehidupan terutama terhadap anak-anak sudah mulai diperkenalkan dengan gadget. Sebab itu sudah menjadi biasa dan membudaya, sekarang ini dakalangan anak anak sekolah dasar. Hal itu berpengaruh terhadap perkembangan dan pola pikir anak tersebut dalam proses pendewasaan karena anak – anak akan berfokus dengan tekhnologi khususnya gadget yang digunakan. Banyak orang tua yang mulai lalai dengan membiarkan anak – anaknya bebas bermain gadget.
Faktanya anak-anak yang sudah terbiasa menggunakan gadget akan mengalami penurunan konsentrasi. Hal ini dapat dibuktikan karena pola pikir anak akan menjadi singkat dan anak tidak lagi peka dan peduli dengan lingkungan sekitar. Menurut ketua dewan pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak, Dr.Seto Mulyadi,Psi M. Psi, “ Kebiasaan anak menggunakan gadget akan merusak kemampuan berkonsentrasi. Memang mengasyikan, tetapi akhirnya akan terbiasa seperti itu. Sehingga seorang anak harus fokus terhadap suatu hal, akhirnya anak susah untuk melakukan fokus”.
Selain efek negatif yang dikutip di atas efek negatif gadget untuk perkembangan pola pikir anak sangatlah banyak, seperti halnya malas membaca dan menulis karena mereka akan lebih tertarik dengan visual yang di sajikan oleh gadget tersebut.  Memberikan efek candu yang sangat luar biasa terhadap anak karena hal ini akan dilakukan anak setiap waktu, ketika bangun tidur yang akan dilihat dan di mainkan adalah gadget. Saat makan dan dan kemanapun tidak pernah terlepas dari tangannya.
Dampak selanjutnya yang akan berpengaruh dalam perkembangan termasuk pola pikir anak seperti mempengaruhi gaya hidup, menghambat perkembangan prestasi akademik, malas melakukan banyak hal, gangguan tidur, agresif, Menurunkan kemampuan bersosialisasi, bahayanya lagi pengaruh gadget tersebut menyerang pada psikologi anak terutama mental mereka. Karena pengguanaan gadget yang tidak terkontrol lagi, maka akan meningkatkan laju kecemasan anak, depresi, autisme, gangguan perhatian, dan gangguan perilaku pada anak.
Oleh karena itu, dari pemaparan diatas penulis akan mengangkat pentingnya permainan tradisional dalam pengembangan karakter dan tingkah laku anak. Karena permainan radisional merupakan alternatif yang sangat efektif jika diperkenakan oleh orang tuanya sejak dini, karena sistem permainan tradisional ini memiliki komunikasi yang efektif, tidak ada kekerasan, mengubah lingkungan dan tentunya koreksi diri untuk rasa bersosial sangat tinggi dan penulis mengangkat judul “Aku dan Mainan Ku“
B.     Tujuan
1.      Untuk memperkenalkan dan melestarikan permainan tradisional
2.      Mengembalikan karakter anak yang telah kecanduan gadget yang belum seharusnya menjadi porsinya sebab terlepas kontrol orang tua.
3.      Mengajak orang tua untuk kembali memberitahu dan mengajarkan permainan tradisional.
2.       Gambaran Rencana Produksi
A.    Sinopsis
Film pendek dengan judul “Aku dan Mainan Ku“ yang diperankan oleh Andrean, dan teman-teman bermainnya. Kemudian seorang anak yang membawa dan memperkenalkan gadget kepada Andrean bernama Rangga. Film tersebut bercerita tentang anak kecil yang mana dulunya rajin belajar dan penurut dengan orang tuanya, sering bermain permainan tradisional sekarang berubah semenjak diperkenalkan dengan gadget. Alasan sederhana nya karena Andrean telah nyaman karena dimanjakan dengan tekhnologi gadget canggih. Pada akhirnya sikap dan karakter yang dimiliki Andrean yang rajin, nurut sama orang tuanya berubah seketika secara keseluruhan. Semenjak itu perubahan sikap dan karakternya membuat ibunya mengeluhkan karena tiap waktu Andrean hanya sibuk bermain dan tidak ada sosialisasi terhadap teman yang lainnya. Namun pada akhirnya Andrean merasa kesepian dan sadar ketika mencoba bermain sama temannya ditolak membuat dirinya ingat bahwa lebih baik dan penting dengan bermain secara langsung sama teman sebayanya.
B.     Story Line
“Aku dan Permainan Ku”
Opening
            Adegan dibuka dengan suasana pedasaan dengan anak sedang bermain bersama, mereka masih bermain permainan tradisional yaitu barongan.
Act 1. Bermain bersama pada sore hari, berlanjut Andrean dipanggil orang tuanya untuk membelikan kebutuhan dapur. Setelah itu Andrean menemui teman bermainnya kembali dan melanjutkan permainan. Waktu petang tiba Andrean  dan teman bermainnya bergegas pulang melakukan aktivitas kesehariannya.
Act  2. Penggambaran Rangga memperkenalkan gadget kepada Andrean, dan setelah beberapa hari andrean mulai asik dengan gadget dan semakin tertarik dan lupa akan permainan yang selalu dimainkan bersama teman-temannya.
Act 3. Andrean mulai ngurung dan asik bermain gadget dikamar dan menghiraukan panggilan ibunya.
Act 4. Karakter andrean mulai berubah, segala aktivitasnya tidak terlepas dari gadget walaupun keadaan bangun tidur segala yang disuruh ibunya ditolak.
Act 5. Terlihat andrean bermain asik dengan gadgetnya dan dipanggil teman-temannya tidak menghiraukan.
Act 6. Andrean yang mulai sadar meninggalkan gadgetnya dan memutuskan untuk bergabung sama teman-teman bermainnya.
Act 7. Andrean terlihat asik dan bergabung dengan teman-teman bermainnya mereka berkumpul dan bermain bersama.

Bab II
Pelaksanaan Kegiatan

1.      Persiapan
Agar proses produksi berjalan dengan lancar dan terarah, maka kelompok kami lakukan tahap persiapan yang matang dengan beberapa kali pertemuan untuk menyiapkan segala macam persiapan pembuatan film pendek “Aku dan Mainan Ku”. Adapun persiapan-persiapan yang kelompok kami lakukan adalah sebagai berikut :
a.        Membuat rencana produk dengan sebuah tulisan berbentuk proposal dan konsultasi dengan dosen pengempu mata kuliah. 
b.      Mempelajari proses pembuatan film pendek melalui film-film pendek yang berhasil memperoleh penghargaan melalui situs youtube.com.
c.        Melakukan diskusi dan bertukar pikiran dengan  kelompok tentang konsep film pendek ini.
d.       Mencari anak-anak yang siap dan meminta izin kepada orang tua dengan mendatangi rumah- rumah dan pada akhirnya mendapatkan sebanyak 8 orang pemeran yang dilakukan  pada Kamis, 14 Januari 2016 mulai dari pukul 14.30 s.d 16.00 di blok K, Kel. Merjosari Kec. Lowok Waru-Malang.  
e.       Penyusunan naskah skenario yang bisa menggambarkan kondisi, keunggulan dan ciri khas dari aktor kecil, Naskah yang disusun sebanyak 7 adegan.
f.       Penyusunan pembagian tugas masing-masing anggota kelompok dalam tugas film pendek  ini, termasuk menghubungi pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembuatan film.
g.      Latihan pengambilan gambar yang dilaksanakan kelompok beberapa  kali, sebagai penunjang baik tidaknya film nanti dan kami  memiliki gambaran dan pengalaman untuk melaksanakan proses produksi (shooting) dengan lebih baik.
2. Perlengkapan Pembuatan Film
            Dalam produksi film pendek kelompok kami membutuhkan beberapa peralatan sebagai penunjang pemenuhan berlangsungnya proses produksi, adapun perlengkapan yang kami butuh kan sebagai berikut :
a.       Kamera
b.      Tripod
c.       Mainan anak-anak berupa barong
d.      Gadget
3.      Produksi (shooting)
Proses produksi berlangsung tiga kali dari dua kali yang semula direncanakan, karena beberapa faktor kendala yang dihadapi. Lokasi pengambilan vidio dilakukan di blok K merjosari, kec. Lowok Waru Kab. Malang- Jatim..
a.       Hari Pertama (Senin, 18 Januari  2016)
Adegan yang diambil adalah act 1 yang memanfaatkan momen permainan tradisional barongan dan berlangsung dengan act selanjutnya.
b.      Hari Kedua (Selasa, 19 Januari 2016)
Adegan yang diambil adalah act lanjutan yang berlokasi di rumah Fansier di depan masjid.
c.       Hari Ketiga (Kamis, 21 Januari 2016)
Adegan yang diambil beberapa adegan inti dan pendukung , selain act 1 sampai dengan proses pengambilan terakhir bisa berlangsung lancar dan relatif karena pada dasarnya hanya adegan ringan yang dilakukan pada sehari sebelumnya. Lokasi shooting meliputi halaman rumah warga, ruang tamu, kamar dan sekitar lingkungan desa.
4.  Perbaikan (Editing)
Proses editing memakan waktu yang relatif lama karena melibatkan banyak aplikasi komputer yang dituntut untuk detail. Berdasarkan hasil editing, maka dari beberapa kali adegan utama berhasil dikembangkan dengan memperhatikan sudut pengambilan gambar (video). Aplikasi software yang digunakan adalah Vidio Pack yang berfungsi untuk menggabungkan dan memotong file video hasil syuting dengan tambahan efek suara. Sampai dengan  proses finishing menggunakan apikasi tersebut. Musik pengiring yang digunakan adalah lagu “Twinkle Twinkle Litle Star”, yang dipopulerkan oleh “Jewel Kilcher” dan instrumen gamelan. Hingga laporan ini disusun, proses editing selesai sehingga jumlah durasi film pendek sekitar 8 menit.
5. Pemain
a.       Rangga Bagus Eka S.W
b.      Andrean Saputera
c.       Wahyu imas Bagaswara
d.      Elok
e.       Nadin
f.       Rosyad
g.      Rasha
h.      Jami
6.  Pesan
          Mengingat permainan tradisional yang semakin hilang beberapa pesan yang dapat diambil dari film pendek ini adalah membuat orang tua lebih peduli dan tidak membiarkan atau membebaskan anaknya terpengaruh oleh gadget ataupun tekhnologi lain yang berkembang. Mengingat pentingnya peran permainan tradisional sebagai sarana komunikasi langsung bersosial dan membentuk karakter anak, harusnya orang tua memperkenalkan. Karena berdampak sangat negatif jika lepas kontrol dari orang tua, oleh sebab itu setelah menonton ini pesan untuk orang tua agar lebih peduli dan memperhatikan pola anaknya dalam bermain. Pesan lain agar permaianan tradisional dikenal dan tidak hilang jika orang tua memperkenalkan kepada anak-anak nya pada usia dini.
7.   Kendala
          Dalam melakukan produksi film ini kami memiliki beberapa kendala yang mungkin bisa dijadikan sebagai pelajaran untuk produksi kedepannya. Beberapa kendala awal adalah sulit menggunakan aktor anak kecil karena ketika kami siap mereka masih dalam proses pembelajaran. Syuting selanjutnya kami dan juga anak-anak siap cuaca sangat tidak mendukung karena sore beberapa waktu ini selalu hujan. Jadi kami melakukan proses syuting dipengunjung mendekati pengumpulan tugas. Banyak kendala yang lain seperti;
a.       Sulit menggunakan anak-anak untuk melakukan syuting karena harus penuh kesabaran dengan mengarahkan anak-anak yang baru pertama kali akting.
b.      Dari beberapa perizinan orang tua banyak penolakan.
c.       Cuaca tidak mendukung
d.      Harus beberapa kali untuk pengambilan vidio.
e.       Editing


Bab III
Penutup
A.    Evaluasi Dan Masukan
Sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan sejenis di masa mendatang, maka berikut ini berapa masukan yang didapatkan setelah melakukan evaluasi selama pelaksanaan syuting:
a.    Menyiapkan pemain yang sesuai dengan karakternya sehingga tidak memerlukan penyesuaian lebih lama, apalagi untuk pemain amatir dan baru, sehinga memudahkan pengaeahan.
b.    Menyiapkan naskah skenario lebih awal untuk bisa dipelajari oleh seluruh tim produksi.
c.    Melakukan sesi latihan lebih sering dan diusahakan langsung pada tiap adegan yang terdapat pada skenario film.
d.   Menyiapkan jadwal yang detail saat proses pengambilan vidio terkait dengan adegan-adegan (act)  yang diambil agar tidak ada adegan yang kurang atau berulang,
e.    Breefing tentang pengenalan dan latihan sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing tim produksi.
f.      Menyiapkan setidaknya satu hari untuk menjaga kemungkinan act yang perlu diulang sebelum akhirnya di edit.
g.    Perlu dilakukan survei lapangan dan pengecekan peralatan selama proses persiapan dan tidak mendadak saat proses syuting.




 














Indonesia Jl. Perum Landungsari Indah, Dau, Malang, Jawa Timur 65151, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com