Sunday, January 10, 2016

Sekolah Model Berbasis Pendidikan |Info Kayong Utara

Photo Siswa Kelas Model di Acara Hut RI
 Orang Tua Siswa Model Kunjungi Pengukuhan Paskibra

Kabupaten Kayong Utara adalah salah satu kabupaten pemekaran dari kabupaten Ketapang. Kayong Utara merupakan kabupaten yang berhasil membuat program –program luar biasa untuk penunjang kemajuan di daerah untuk kedepannya. Kabupaten Kayong Utara yang membebaskan biaya kesehatan dan pendidikan menjadi salah satu keunggulan. Pada awal 2015 Kayong Utara telah berhasil mendirikan sebuah sekolah model atau kelas percontohan yang bergerak di bidang pendidikan. Sekolah tersebut merupakan usulan dari H. Hildi Hamid bupati Kayong Utara sejak tahun 2009 akan tetapi tahun 2015 sekolah model baru terealisasi.
 Sejarah singkat sekolah model tersebut didirikan adalah sebagai ajang belajar siswa yang akan mengikuti test diperguruan tinggi “ Anak -anak Kabupaten Kayong Utara yang mengikuti test perguruan tinggi kedinasan banyak yang tidak lulus, mereka banyak gugur pada test fisik dan tertulisnya” ujar Hildi Hamid. Oleh sebab itu, kelas percontohan menjadi salah satu wadah yang didiriakn yang bertujuan membantu kualitas siswa dalam fisik maupun pola pikir. Untuk kedepannya supaya siswa-siswa yang setelah lulus bisa mengikuti test dan bisa lulus di pergurun tinggi kedinasan seperti IPDN, AKPOL,AKMIL, dan Kedokteran.
            Sekolah model yang berada di Kabupaten Kayong Utara menjadi sorotan masyarakat karena sangat mumpuni sebagai wadah dan sekolah percontohan. Sekolah model tersebut beralamatkan di Jl. Model, Desa Sutera Kec. Sukadana, Kab. Kayong Utara. Setelah terealisasi dan berdiri pada tahun 2015 sekolah model mulai mengadakan proses belajar mengajar dengan penanggung jawab Kepala SMAN 1 Sukadana dengan jumlah guru pendamping keseluruhan 26 guru dan yang aktif berkecipung di sekolah model tersebut ada 9 guru pengajar " Masih menginduk SMAN 1 Sukadana".
Sebelum Januari 2015 diadakan seleksi terbuka kepada seluruh siswa-siswa yang berada di sekolah seluruh kabupaten untuk perwakilan. Syarat seleksi diambil dari beberapa siswa yang memiliki potensi juara di sekolah dan tinggi badan yang mempuni. Setelah syarat terpenuhi, siswa yang telah mewakili sekolah dikirim ke kabupaten untuk melakukan tahap seleksi selanjutnya. Adapun seleksi  diadakan dengan bertahap , tahap seleksi pertama adalah test kesehatan. Tes kesehatan dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar potensi anak tersebut yang mana tes tersebut adalah test tinggi badan, berat badan, test kesehatan mata, kesehatan telinga dan kesehatan kulit. Tahap seleksi kedua adalah dihadapkan dengan beberapa soal psikotes untuk para siswa yang mengikuti seleksi tersebut.
Pada tanggal 11 Januari 2015 adalah awal proses belajar mengajar di sekolah model yang memiliki 11 siswa. Siswa yang diperoleh dari data pada awal atau masa perintis berjumlah 11 orang, 8 laki-laki dan 3 perempuan. Diantaranya dari kecamatan Seponti ada tiga orang yaitu dari desa Podorukun Tarlis Saptono, dari Wonorejo Rendi Kristiami Prayogi dan dari desa Seponti Jaya Desi. Dari kecamatan teluk batang satu orang, kecamatan Simpang Hilir 3 orang dan kecamatan Sukadana 4 orang.
Beberapa siswa mengaku dan menyatakan senang bisa menjadi siswa di kelas percontohan, seperti yang didapat dari salah seorang siswa Tarlis Saptono mengatakan berada di kelas model menyenangkan dan membanggakan. Keseluruhan siswa senang karena dengan fasilitas yang cukup mewadai, yatu dengan bangunan gedung kelas baru. Beberapa ruang kamar di asrama, seperti fasilitas yang disediakan untuk menunjang kebutuhan seperti televisi, kulkas, kipas, setrika dan beberapa ruang kamar mandi dan tidak ketinggalan buku-buku referensi siswa. Terlebih dari hal itu yang membuat siswa senang adalah dengan adanya program tambahan wajib seperti bimbel yang dilakukan seminggu lima kali.
Beberapa proses pembelajaran di kelas model layaknya seperti kelas lain yang berada disekolah –sekolah sekabupaten Kayong Utara.  Akan tetapi sekolah model memiliki jadwal lainnya, seperti hari senin paskibra, selasa latihan fisik, rabu english, kamis pengembangan diri, dan hari jumat ekstra tambahan. Unik dan menariknya sekolah percontohan memang dilarang membawa alat komunikasi, kalau bisa pun hanya hari libur untuk menghubungi orang tuanya.
Proses belajar satu tahun berjalan dengan efektif dan sangat baik untuk perkembangan siswa, dan sekarang awal 2016 berhasil mengusung siswa dari beberapa kecamatan dengan tahap dan tes sama seperti tahun lalu. Laporan dari salah satu siswa, jelasnya tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya, tahun 2016 sekolah model telah memiliki kouta 28 siswa, yang mana 5 orang dari kecamatan seponti, 6 orang dari simpang hilir, 2 orang dari pulau maya, dan 15 orang dari Suka dana.

Hal ini menarik diangkat karena harusnya masyarakat bisa mengetahui terutama pada segi pemerintah yang mengadakan pendidikan gratis memang sangat luar biasa. Pendidikan merupakan salah salah penunjang untuk sebuah perubahan yang akan lebih baik, dengan sekolah model atau kelas percontohan tersebut akan menjadikan banyak hal positif tentunya pada daerah setempat. 
Indonesia Jl. Perum Landungsari Indah, Dau, Malang, Jawa Timur 65151, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com